Pinemobil.com – Berikut update santai soal tren mobil listrik (EV / BEV / HEV / PHEV) di Indonesia per sekitar September 2025. Banyak hal menarik yang terjadi — dari pertumbuhan penjualan, pemain baru, kebijakan pemerintah sampai infrastrukturnya. Kalau kamu mau, aku juga bisa tambahin prediksi ke depan.
Penjualan BEV Tembus 51.191 Unit per Agustus 2025
Sampai Agustus 2025, mobil listrik murni (BEV) di Indonesia sudah laris sekitar 51.191 unit secara wholesales (dari pabrik ke dealer). Bisnis.com
Angka ini sudah melampaui total BEV yang terjual sepanjang tahun 2024 yang sekitar 43.188 unit. Bisnis.com
Ini artinya: pasar BEV sekarang tumbuh lebih cepat dibanding tahun lalu. Pabrikan makin kompetitif. Bisnis.com
Pangsa Pasar BEV Meningkat Pesat
Pada periode Januari–Juni 2025, pangsa pasar BEV sudah mendekati 9,77% dari total penjualan mobil roda 4 secara wholesales. ANTARA News Sulawesi Tenggara
Tahun-tahun sebelumnya angka ini jauh lebih kecil, sehingga lonjakan ke ~9-10% jadi sinyal kuat bahwa konsumen makin mulai menerima BEV. Bisnis.com+1
Dominasi Merek Tiongkok, Khususnya BYD & Denza
BYD + Denza menguasai sekitar 54,1% dari seluruh penjualan mobil listrik di semester pertama 2025. Bisnis.com+1
BYD sebagai merek murni EV sudah sangat tampak sebagai pemain kuat: model-varian mereka punya volume penjualan yang signifikan. ANTARA News Sulawesi Tenggara+1
Pertumbuhan Total Penjualan EV (termasuk HEV / PHEV)
EV (termasuk hybrid, plug-in, dan listrik penuh) naik 43,4% YoY di kuartal pertama 2025 dibanding periode sama tahun sebelumnya. PwC+2PwC+2
Peningkatan terbesar ada di penjualan BEV, tapi HEV dan PHEV ikut naik juga. PwC
Insentif Pajak
Pemerintah memberikan pembebasan PPnBM 100% untuk impor / penjualan EV selama tahun 2025, juga perpanjangan pembebasan PPN. PwC+1
Insentif ini jadi salah satu faktor yang bikin harga EV lebih menarik dibanding kalau tanpa insentif.
Proyek Infrastruktur Baterai / Battery Hub
Ada proyek besar ekosistem baterai EV di Karawang (Jawa Barat), yang ditaksir investasi USD 5,9 miliar. thebatteryshowindonesia.com+1
Proyek ini termasuk fasilitas dari hulu ke hilir, sehingga bukan cuma impor mobil, tapi juga produksi dan manufaktur baterai di dalam negeri. thebatteryshowindonesia.com+1
Target Pemerintah
Pemerintah telah menetapkan target ambisius: produksi dalam negeri, ekosistem lengkap, dan jumlah EV yang beredar. PwC+2PwC+2
Misalnya target menjadi pemain penting produksi EV di ASEAN, dan pemanfaatan cadangan nikel dalam negeri sebagai bahan baku baterai agar rantai pasokan berjalan di dalam negeri. PwC+1
Tentunya nggak semua mulus; ada beberapa hal yang masih menjadi catatan:
Harga & Biaya Finansial
Meskipun ada insentif, harga EV tetap lebih tinggi dibanding banyak mobil ICE (internal combustion engine) di kategori yang sama. Margin masih tipis, terutama untuk merek baru atau import.
Keterbatasan Infrastruktur Pengisian (Charging)
Penyebaran SPKLU / stasiun pengisian EV masih belum terlalu merata, terutama di luar Pulau Jawa. Untuk banyak calon pembeli, kekhawatiran soal “uang keluar + ke mana charger-nya” masih jadi pertimbangan besar.
Komponen Lokal & TKDN
Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk EV dan baterai masih harus ditingkatkan agar biaya produksi bisa turun, dan perusahaan bisa lebih kompetitif. Pengembangan industri baterai di dalam negeri penting.
Kesadaran Konsumen, Kepercayaan
Banyak calon konsumen masih belum yakin seputar performa EV di jalanan Indonesia (termasuk daya jelajah / range, servis / ketersediaan spare part, dan nilai jual kembali). Butuh edukasi & pengalaman agar kepercayaan meningkat.
Wuling Air ev mendapatkan penghargaan sebagai National EV Adoption Leader di Katadata Green Initiative Award 2025. Ini jadi bukti bahwa merek-merek lokal / yang sudah lama di Indonesia juga mulai diakui atas kontribusinya dalam mempercepat adopsi EV. Wuling
Jumlah BEV yang sudah terjual hingga Agustus melampaui total tahun lalu — memperlihatkan bahwa sisa kuartal tahun ini kemungkinan besar akan mencetak rekor baru. Bisnis.com
Berdasarkan data sampai sekitar September 2025:
EV di Indonesia sudah melewati titik “penasaran” dan sekarang memasuki fase kompetisi antar merek, terutama merek-luar yang memakai teknologi baterai dan rangka EV dengan strategi harga & insentif menarik.
BYD & Denza kemungkinan terus menjadi pemimpin pasar kalau mereka bisa mempertahankan keunggulan harga + distribusi + after sales.
Infrastruktur (charging + produksi baterai lokal) adalah kunci supaya pasar EV tidak terkendala di aspek non-teknis.
Kalau aku tebak, akhir 2025 dan awal 2026 bakal terjadi beberapa hal ini:
Lebih banyak model EV dari pabrikan Jepang / Korea yang mulai datang (dengan harga kompetitif)
Perluasan jaringan charging di luar Jawa, mungkin juga perbaikan kecepatan dan kenyamanan pengisian baterai
Makin banyak peraturan dan regulasi lokal yang mendukung (insentif, kepemilikan, pajak, komunikasi pemerintah) untuk mempercepat transisi ke EV