Selasa, 30 Sep 2025 - :
23 Sep 2025 - 16:04 | 88 Views | 0 Suka

Analisis Tren Penjualan Mobil Baru dan Bekas di Indonesia

4 mnt baca

Pinemobil.com – Berikut analisis tren penjualan mobil baru dan bekas di Indonesia, berdasarkan data terkini dan berbagai faktor yang memengaruhinya. Santai aja tapi tetap korek data biar keliatan nyata.


Gambaran Umum

  • Pada tahun 2024, penjualan mobil baru secara wholesales di Indonesia mencapai sekitar 865.723 unit, turun ~14% dibandingkan tahun sebelumnya. otomotif.sindonews.com+2otorian.id+2

  • Di sisi lain, pasar mobil bekas justru melonjak signifikan: penjualan mobil bekas di tahun 2024 diperkirakan mencapai 1,8 juta unit. suara.com+2otomotif.sindonews.com+2

  • Untuk tahun 2025, data menunjukkan penurunan yang berlanjut (new cars) di semester pertama, baik secara wholesales maupun retail. Bisnis.com+2The Jakarta Post+2


Penyebab Tren Penurunan Mobil Baru

Ada beberapa alasan utama mengapa mobil baru mulai lesu:

  1. Daya Beli Masyarakat Melemah
    Kelas menengah—yang biasanya jadi tulang punggung pembeli mobil baru—dilaporkan menyusut. Pendapatan tidak tumbuh secara proporsional dengan kenaikan harga mobil baru. otorian.id+3merdeka.com+3suara.com+3

  2. Harga Mobil Baru Terus Naik
    Bisa karena pajak, biaya produksi, inflasi, komponen impor, regulasi, dan sebagainya. Kenaikan harga sekitar 7-8% per tahun untuk beberapa segmen populer disebut-sebut. Sementara pendapatan masyarakat kelas bawah/menengah naik jauh lebih kecil. Indonesia Investments+3suara.com+3otorian.id+3

  3. Pembatasan Kredit / Aturan Kredit Konsumen
    Untuk mencegah risiko kredit bermasalah, bank dan lembaga keuangan lebih ketat dalam memberikan loan otomotif. Ini membuat proses pembiayaan mobil baru lebih susah. The Jakarta Post+1

  4. Ketidakpastian Ekonomi & Inflasi
    Fluktuasi harga bahan bakar, suku bunga kredit yang mungkin naik, inflasi yang tinggi → semuanya bikin orang ragu-ragu buat commit ke mobil baru yang harganya mahal. autoini.com+1

  5. Regulasi & Insentif yang Belum Optimal
    Ada insentif seperti PPnBM, regulasi mobil ramah lingkungan, elektrik, dll. Tapi belum semuanya cukup kuat atau belum menyebar ke semua segmen. Beberapa produsen lokal/merek Jepang masih punya tantangan dalam mengeluarkan EV dengan harga kompetitif. Kabupaten Pesisir Selatan+2otorian.id+2


Kenapa Pasar Mobil Bekas Justru Melejit

Banyak faktor pendorong kenapa mobil bekas makin laris:

  1. Harga Lebih Terjangkau
    Bagi banyak konsumen, mobil bekas jadi opsi realistis karena harga mobil baru melambung. Alternatif bekas lebih memungkinkan terutama untuk segmen kelas menengah ke bawah. Indonesia Investments+2suara.com+2

  2. Pertumbuhan Platform Digital & Marketplace
    Marketplace online, showroom mobil bekas yang terpercaya, dan layanan “certified pre-owned” makin banyak muncul. Ini bantu meningkatkan kepercayaan pembeli, karena mobil bekas bisa divalidasi kondisinya. Indonesia Investments+1

  3. Shift Perilaku Konsumen Karena Ekonomi
    Saat ekonomi kurang stabil, orang cenderung memilih opsi yang lebih aman secara finansial → mobil bekas mengurangi down payment, cicilan bulanan, dan risiko kehilangan nilai awal lebih besar dibanding mobil baru. openPR.com+2Indonesia Investments+2

  4. Pasokan Mobil Bekas dari Fleets / Ride-Hailing / Rental
    Banyak mobil operasional (rental, ojek online / ride-hailing) yang setelah dipakai beberapa tahun kemudian masuk ke pasar bekas. Ini menambah pilihan dan jumlah unit bekas yang cukup banyak. Nexdigm

  5. Regulasi dan Proses yang Lebih Longgar
    Persyaratan dan biaya kepemilikan, pengurusan dokumen, pajak, dll, untuk mobil bekas relatif lebih ringan daripada mobil baru. Ini juga jadi faktor membuat mobil bekas makin menarik. autoini.com


Dampak & Implikasi

Tren ini punya dampak yang luas, baik bagi produsen, dealer, pemilik showroom, konsumen, dan kebijakan publik:

  • Bagi Produsen Mobil Baru
    Produsen harus kerja keras untuk menawarkan nilai tambah: harga yang kompetitif, promo pembiayaan, insentif pemerintah, mobil ramah lingkungan yang biaya operasionalnya rendah, dan/atau EV yang harga masuk akal.

  • Bagi Dealer / Showroom Mobil Bekas
    Peluang besar. Tapi mereka harus profesional: jaminan kondisi, transparansi (histori mobil, servis, odometer), serta layanan purna jual. Platform digital dan lelang mobil bekas jadi kanal penting.

  • Bagi Pemerintah / Regulasi
    Perlu meninjau kebijakan pajak, biaya kepemilikan, insentif untuk mobil baru yang ramah lingkungan dan EV, serta memastikan regulasi kredit otomotif yang seimbang antara risiko dan aksesibilitas.

  • Bagi Konsumen
    Konsumen sekarang lebih berhitung: bukan cuma harga beli, tapi biaya operasional, penyusutan, perawatan, pajak, dan nilai jual kembali. Mobil bekas bisa jadi opsi realistis, tapi risiko seperti kualitas dan status legal tetap harus diperhitungkan.


Prediksi ke Depan

Berdasarkan tren yang ada, prediksi gue untuk beberapa tahun ke depan:

  1. Mobil Bekas Akan Jadi Tulang Punggung Pasar Otomotif
    Jika daya beli masyarakat tidak membaik drastis, mobil bekas akan terus tumbuh, khususnya di segmen bawah dan menengah.

  2. EV (Electric Vehicle) & Mobil Ramah Lingkungan Perlahan tapi Pasti Naik
    Insentif pemerintah, pembangunan infrastruktur charging, dan masuknya merek-China/Brand baru akan mempercepat adopsi EV. Tapi belum akan dominan cepat karena harga, range anxiety, dan infrastruktur masih jadi penghalang.

  3. Model Penjualan dan Kepemilikan yang Lebih Fleksibel
    Skema leasing, subscription, mobil sharing, dan opsi bekas bersertifikasi akan makin populer.

  4. Digitalisasi Pasar Mobil Bekas
    Marketplace online & aplikasi yang menyediakan data riwayat kendaraan, inspeksi, garansi, dan lelang akan makin jadi norma. Kepercayaan konsumen akan meningkat lewat transparansi.

  5. Tekanan Regulasi & Pajak
    Pemerintah akan terus menyesuaikan regulasi pajak, insentif, dan struktur biaya agar kendaraan baru / ramah lingkungan bisa lebih kompetitif dibanding kendaraan konvensional / mobil baru mahal.

Penulis Berita

Bagikan
Beranda
Bagikan
Lainnya
0%