Selasa, 30 Sep 2025 - :
23 Sep 2025 - 08:53 | 78 Views | 0 Suka

Perkembangan Charging Station Kendaraan Listrik di Indonesia

3 mnt baca

Pinemobil.com – Berikut rangkuman terkini & insight soal perkembangan charging station kendaraan listrik (SPKLU / SPBKLU / Home Charger, dll.) di Indonesia sampai sekitar September 2025. Cocok buat kamu yang penasaran seberapa siap infrastruktur listrik negeri kita untuk transisi EV.


πŸ” Data & Fakta Terkini

  1. Pertumbuhan SPKLU sampai Juli 2025
    Sampai Juli 2025, jumlah SPKLU sudah mencapai 4.186 unit di 2.789 lokasi. kontan.co.id+1
    Untuk swap baterai (battery swap) sudah dibangun 1.902 unit. kontan.co.id+1

  2. Home Charging Services (HCS)
    Home charging juga meningkat pesat. Pada semester I-2025, pelanggan HCS mencapai 20.053 orang, naik β‰ˆ 239% dibanding periode sebelumnya. Bisnis.com
    PLN juga menawarkan diskon penyambungan 50% dan tarif khusus malam hari agar mendorong pemakaian HCS. Bisnis.com

  3. Tarif & Kebijakan Pemerintah
    Pemerintah (ESDM) menetapkan program Rencana Pengembangan SPKLU Tahun 2025-2030. Target pembangunan SPKLU hingga 62.918 unit tahun 2030. Antara News+1
    SPKLU yang dibangun akan terdiri dari tipe Medium Charger, Fast Charger, dan Ultra Fast Charger sesuai lokasi & kebutuhan. Antara News+1

  4. Pertumbuhan Transaksi & Konsumsi Listrik
    Transaksi di SPKLU telah meningkat jauh, contoh saat Nataru (Natal & Tahun Baru) konsumsi listrik EV meningkat sekitar 500% dibanding periode sama sebelumnya. PT PLN (Persero)
    Di 2024, PLN mencatat jumlah transaksi SPKLU naik 337%, konsumsi listrik EV di SPKLU naik ~370% dibanding 2023. PT PLN (Persero)

  5. Target & Proyeksi

    • Pemerintah menargetkan kendaraan listrik (EV) berbasis baterai (KBLBB) sejumlah ~1 juta unit pada tahun 2030. Kompas Money

    • Untuk mendukung target itu, pembangunan SPKLU sebanyak 62.918 unit sampai 2030 ditetapkan. Antara News

    • Proyeksi teknologinya: sekitar 55% dari SPKLU akan medium charger, 28% fast charger, dan 17% ultra fast charger. Antara News


βš™οΈ Kelebihan & Posisi Saat Ini

  • Infrastruktur charging makin tersebar. Tidak hanya di kota besar, tapi mulai di jalur mudik (Trans Jawa & Trans Sumatra), rest area, pusat perbelanjaan. PT PLN (Persero)+2PT PLN (Persero)+2

  • Home charging makin populer, yang menunjukkan bahwa pemilik EV makin nyaman mengisi daya di rumah, bukan hanya bergantung SPKLU publik. Bisnis.com

  • Pemerintah & PLN sudah membuat roadmap & regulasi jelas soal pengembangan infrastruktur pengisian daya. Keputusan Menteri (Permen / Kepmen) seperti ESDM No. 24 Tahun 2025 tentang Rencana Pengembangan SPKLU menjadi payung kebijakan. Kompas Money+1


⚠️ Tantangan yang Masih Dihadapi

  • Ketimpangan distribusi: meskipun jumlah SPKLU besar, lokasi masih terkonsentrasi di Jawa. Daerah luar Jawa / pulau-terpencil masih kurang. otomotif.katadata.co.id+1

  • Jenis charger & kecepatan pengisian: banyak SPKLU yang belum fast / ultra-fast, sehingga pengisian daya bisa lebih lama, kurang nyaman kalau untuk perjalanan jauh.

  • Standar & sertifikasi: perlu standarisasi supaya semua SPKLU aman, teruji, kompatibel dengan berbagai merk baterai & sistem EV. Pemerintah sudah bicara soal evaluasi standar. Badan Kebijakan Transportasi

  • Biaya & tarif pengisian: tarif belum selalu transparan atau terjangkau di semua lokasi. Juga biaya penyambungan HCS meskipun ada diskon, tetap penghalang bagi sebagian orang.

  • Kesadaran & penggunaan: meskipun SPKLU dan HCS meningkat, masih ada gap antara jumlah EV dan kecepatan infrastruktur pengisian daya. gridoto.com+1


πŸ”­ Prediksi & Rekomendasi ke Depan

  • Akan makin banyak SPKLU Ultra Fast dan Fast Charger, terutama di jalur tol, fasilitas umum strategis (rest area, pusat wisata), bandara.

  • Perluasan jaringan SPBKLU (swap baterai) mungkin akan semakin dipertimbangkan, terutama untuk sepeda motor & kendaraan komersial, agar proses β€œisi daya” lebih cepat dan fleksibel.

  • Peran swasta penting: bukan hanya PLN, tapi pengelola mal, gedung perkantoran, tol swasta, pengelola hotel, perusahaan fleet akan mulai ikut membangun charger.

  • Inovasi teknologi charging (charging cepat, payment system terintegrasi, aplikasi pengaturan), pemeliharaan & monitoring remote agar bisa andal.

  • Regulasi lokal (daerah/kota) kemungkinan akan membuat aturan agar bangunan baru (perumahan, gedung komersial) disyaratkan menyediakan fasilitas charger.

  • Fokus pengguna rumah (home charger) akan makin besar, termasuk insentif & kemudahan penyambungan listrik, diskon tarif listrik malam hari, regulasi tarif daya besar agar pemasangan charger tidak berat di biaya awal.

Penulis Berita

Bagikan
Beranda
Bagikan
Lainnya
0%