Kalau ngomongin perawatan mobil, oli mesin pasti jadi topik yang nggak pernah habis dibahas. Pasalnya, oli adalah “darah” buat mesin, yang menentukan awet atau nggaknya performa mobil kamu. Nah, yang sering bikin bingung adalah pilihan antara oli sintetik dan oli mineral.
Bulan September ini, dengan kondisi cuaca yang mulai nggak menentu (kadang panas terik, kadang hujan deras), banyak pemilik mobil bertanya: “Sebenarnya lebih cocok pakai oli sintetik atau mineral, sih?” Yuk, kita bahas tuntas perbedaannya!
Oli mineral adalah jenis oli yang berasal dari hasil penyulingan langsung minyak bumi. Proses pengolahannya nggak terlalu kompleks, sehingga:
Harganya relatif lebih murah.
Lebih gampang ditemui di bengkel umum.
Cocok buat mobil harian dengan mesin standar, atau mobil keluaran lama.
Tapi, karena kualitasnya masih “alami”, oli mineral punya kekurangan:
Lebih cepat teroksidasi.
Umur pakainya lebih pendek (biasanya 3.000–5.000 km).
Kinerja kurang maksimal di mesin modern yang butuh pelumasan presisi.
Oli sintetik dibuat dari bahan dasar minyak bumi yang sudah dimurnikan, kemudian dicampur dengan aditif canggih. Proses ini bikin oli sintetik punya kualitas lebih stabil dan performa lebih tinggi.
Kelebihannya:
Lebih tahan panas, cocok buat kondisi cuaca ekstrem.
Umur pakai panjang, bisa 7.000–10.000 km bahkan lebih.
Mesin lebih bersih karena aditif anti endapan.
Lebih cocok untuk mobil baru atau mobil dengan teknologi mesin modern (turbo, injeksi direct, hybrid).
Kekurangannya?
Harga lebih mahal dibanding oli mineral.
Kadang terlalu “licin” buat mesin tua, yang justru butuh oli lebih kental.
Aspek | Oli Mineral | Oli Sintetik |
---|---|---|
Harga | Lebih murah | Lebih mahal |
Umur Pakai | 3.000–5.000 km | 7.000–10.000 km+ |
Perlindungan | Standar | Maksimal (tahan panas & dingin) |
Cocok untuk | Mobil lama, pemakaian santai | Mobil baru, mesin modern, sering jarak jauh |
Di bulan September 2025, kondisi jalanan lagi nggak bisa diprediksi:
Cuaca sering berubah cepat → bikin mesin kerja lebih keras.
Banyak orang habis liburan panjang → mobil dipakai intens lagi.
Persiapan masuk kuartal 4 → biasanya banyak perjalanan luar kota.
Nah, kalau dilihat dari situasi ini:
Oli sintetik lebih cocok buat mobil yang sering dipakai jarak jauh, melewati cuaca panas dan hujan, atau mobil-mobil modern. Investasi lebih mahal, tapi mesin lebih aman.
Oli mineral masih oke kalau kamu punya mobil lama, jarang dipakai, atau rute harian cuma dekat-dekat rumah.
Cek buku manual mobil → biasanya sudah ada rekomendasi viskositas dan jenis oli.
Lihat usia mesin → mobil baru lebih pas dengan oli sintetik.
Hitung budget → kalau sering servis, oli mineral bisa jadi pilihan ekonomis.
Perhatikan kondisi cuaca & pemakaian → makin berat beban mesin, makin butuh oli sintetik.