Selasa, 30 Sep 2025 - :
23 Sep 2025 - 08:49 | 62 Views | 0 Suka

Inovasi Fitur Keselamatan Terbaru di Mobil 2025

3 mnt baca

Pinemobil.com – Berikut rangkuman fitur keselamatan terbaru di mobil-mobil 2025, baik lokal maupun internasional, plus insight kenapa inovasi-ini penting dan tren ke depannya. Cocok buat kamu yang pengen tahu teknologi apa yang makin populer dan seberapa siap mobil di Indonesia ikut pakai.


🔐 Beberapa Inovasi Keselamatan Terbaru

  1. Adaptive / Multi-Mode Seatbelt dari Volvo
    Volvo mengembangkan sabuk pengaman yang bisa menyesuaikan respon terhadap tubuh pengemudi/penumpang secara real-time: tinggi, berat, postur, plus kondisi kecelakaan. Jadi sabuknya tidak “satu ukuran untuk semua” lagi. The Verge

  2. Automated Driving System / Hands-Free Highway Driving
    BMW bekerja sama dengan Qualcomm meluncurkan sistem otomatis yang memungkinkan pengemudi memakai mode hands-free di jalan tol, perubahan jalur otomatis, dan bantuan parkir otomatis. Reuters

  3. “Suzuki Safety Support” (IIMS & GIIAS)
    Di Indonesia, Suzuki memamerkan rangkaian sistem keselamatan aktif:

    • DSBS II (Dual Sensor Brake Support) yang mendeteksi potensi tabrakan dan bisa membantu pengereman otomatis. Sound and Machine

    • Lane Keeping Assist (LKA), Lane Departure Warning/Prevention (LDW/LDP). Sound and Machine

    • Blind Spot Monitoring (BSM), Adaptive Cruise Control (ACC), Around View Monitor (AVM). Sound and Machine

  4. Toyota Agya 2025 Safety Upgrades
    Untuk segmen mobil mungil, Toyota Agya 2025 sudah menambahkan safety features yang sebelumnya lebih umum di mobil menengah ke atas:

    • ABS + EBD, VSC (Vehicle Stability Control) Astra Toyota+1

    • Hill Start Assist (HSA) untuk membantu start di tanjakan tanpa mundur. Astra Toyota+1

    • Dual airbags, struktur bodi lebih kuat (platform GOA), rear parking sensor + kamera. Astra Toyota+1

  5. Fitur Keselamatan Pintar dari SERES
    SERES (brand EV/global) memperkenalkan “Intelligent Safety” di Auto Shanghai 2025:

    • Ekosistem keselamatan berbasis skenario berkendara, bukan hanya pasif tapi juga aktif. ANTARA News

    • Proteksi bodi, sistem pemantauan keselamatan baterai berbasis cloud 24/7. ANTARA News


⚙️ Kenapa Inovasi-Ini Semakin Dibutuhkan

  • Jalanan dan cuaca di Indonesia: hujan, jalan licin, genangan, sinar matahari panas → fitur keselamatan aktif (anti selip, VSC, sensor) jadi sangat relevan

  • Makin banyak mobil yang dilengkapi ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) di segmen menengah ke atas, jadi konsumen mulai menuntut fitur keselamatan yang lebih dari hanya sabuk + airbag

  • Regulasi & rating keamanan global / lokal makin ketat: fitur-seperti Automatic Emergency Braking (AEB), Blind Spot Monitoring, Lane Keeping Assist sudah mulai jadi standar di banyak pasar. Di Indonesia pun semakin banyak mobil yang ikut punya fitur-fitur tersebut. Data Bridge Market Research+2Sound and Machine+2


🔍 Tantangan dan Batasan

  • Biaya: Fitur keselamatan yang canggih biasanya menambah harga jual mobil. Bocorannya, segmen mobil murah butuh waktu lebih panjang untuk mengadopsinya secara luas.

  • Infrastruktur / Pendidikan Pengguna: Sensor & kamera perlu kalibrasi, pengguna harus tahu cara kerja fitur-fitur seperti LKA / ACC agar tidak disalahgunakan atau diabaikan. Misalnya, ACC yang terlalu lambat merespon kondisi lalu lintas bisa malah bikin salah asumsi.

  • Keandalan: Fitur aktif harus sangat akurat. Salah deteksi bisa bahaya juga. Butuh update firmware / software & sensor yang tahan terhadap kondisi jalan buruk atau cuaca ekstrem.


🔮 Tren ke Depan (Potensi & Perkembangan)

  • Level lebih tinggi ADAS / Semi-otonom — fungsi seperti hands-free highway driving, lane change otomatis, mungkin fitur yang sebelumnya eksklusif di mobil premium akan makin muncul di mobil kelas menengah.

  • Personalisasi keselamatan — seperti sabuk adaptif dari Volvo, sistem akan lebih memperhatikan variabel individu (postur, berat, gaya mengemudi) — bukan satu ukuran saja.

  • Keselamatan baterai dan proteksi sistem EV — karena EV punya risiko beda (keringanan sel, kebocoran baterai, short circuit), maka fitur proteksi baterai dan monitoring real-time akan makin banyak.

  • Integrasi kecerdasan buatan / komputasi awan untuk prediksi bahaya / analisa data sensor secara real-time.

  • Regulasi & rating keamanan yang makin kuat — konsumen akan makin memperhatikan label keselamatan (NCAP, ASEAN NCAP, dsb.), dan pemerintah mungkin akan mewajibkan beberapa fitur keselamatan aktif sebagai standar.

Penulis Berita

Bagikan
Beranda
Bagikan
Lainnya
0%